Jumat, 22 Juli 2011

Tinjauan anatomi dan fisiologi struktur manusia

“Ilmu anatomi dan fisiologi sangat erat kaitannya, anatomi akan memberikan dasar untuk fungsi, keduanya akan memberikan dasar yang baik utuk memahami tubuh manusia”.

a.       Tinjauan anatomi struktur tubuh
Anatomi berasal dari kata Yunani ana dan tome yang berarti memotong dan memisahkan. Oleh karenanya didefisinikan menjadi ilmu mengenai struktur tubuh. Untuk memahaminya akan dibagi menjadi (subdivisi anatomi secara general) :
*    Anatomi maskroskopik, yaitu ilmu mengenai struktur tubuh yang dipelajari melalui observasi atau pembedahan tanpa menggunakan mikroskop. Bagian ini terbagi menjadi :
1)      Anatomi regional, yaitu ilmu mengenai ciri-ciri anatomis bagian tubuh tertentu.
2)     Anatomi sistematik, yaitu ilmu yang mempelajari sistem organ tubuh satu per satu.
*         Anatomi miskroskopik (histologik), yaitu ilmu mengenai struktur tubuh yang dipelajari melalui observasi dengan menggunakan mikroskop cahaya (pembesaran 1.000 sampai 2.000 kali). Organ tubuh yang dapat dilihat melalui cara ini misalnya sel, jaringan dan organ tubuh yang lain.
*         Anatomi ultraskopik yaitu ilmu yang mempelajari ultrastruktur sel dengan menggunakan mikroskop elektron (pembesaran lebih dari 1.000.000 kali)
*          Anatomi radiografi (radiologi) adalah ilmu mengani struktur tubuh dengan menggunakan sinar X atau teknik penyinaran lain. Misal USG.
b.      Tinjauan fisiologi struktur tubuh
*         Ilmu mengenai fungsi dari tubuh yang hidup
*         Ilmu mengenai fisiologis didasarkan pada fungsi seluler dan molekuler dan untuk mempelajarinya, diperlukan pengetahuan mengenai prinsip dasar kimia dan fisika
*         Bidang khusus mengenai fungsi sistem organ tertentu misalnya neurofisiologi, kardiologi (jantung), dan lainnya.
c.       Tingkat struktural organisasi tubuh
Organisasi struktural tubuh manusia berkembang dari tingkat terendah (atom dan molekul) sampai tingkat yang lebih tinggi dan lebih kompleks untuk membentuk keseluruhan tubuh.
Selàjaringanàorganàsistem organàorganisme
J  Tingkat kimia. Contoh : atom hidrogen, oksigen, karbon, nitrogen dan natrium yang bergabung membentuk molekul. Contoh : air dan garam serta makromolekuler. Contoh : karbohidrat, protein dan lemak.
J  Sel adalah unit dasar makhluk hidup dan struktur seluler seperti nukleus, ribosom, mitokondria dan lisosom. Menjalankan fungsi pertahanan hidup sel.
J  Jaringan adalah sekelompok sel yang mempunyai struktur dan fungsi yang sama (epitel, otot, saraf, dan ikat)
J  Organ adalah 2 jaringan atau lebih yang bergabung membentuk satu organ. Contoh : perut dan ginjal.
J  Sistem organ adalah gabungan beberapa organ yang bekerja sama untuk melakukan fungsi yang saling berkaitan. Contoh : endokrin, saraf, limfa, kardiovaskuler.
d.      Bidang struktural tubuh
Terminologi dan arah mengenai posisi dan arah anatomi tubuh anatara lain adalah bidang, seksio dan posisi anatomis.
Bidang seksio tubuh : bidang tubuh merupakan bidang imajiner yang menembus tubuh untuk menunjukkan point-point rujukan. Bidang ini terdiri :
1)      Bidang segital : bidang yang membagi tubuh menjadi bagian kanan dan kiri.
2)     Bidang frontal/koronal : bidang yang membagi tubuh menjadi 2 bagian, yaitu depan dan belakang.
3)      Bidang transfersal : bidang yang membagi tubuh menjadi bagian atas dan bawah.
Posisi anatomis tubuh digunakan sebagai rujukan agar hubungan dengan seluruh bagian tubuh dapat dijelaskan, posisi in antara lain adalah :
1)      Bagian anterior dari tubuh : bagian depan tubuh atau bagian perut (hidung merupakan bagian anterior keseluruhan bagian wajah)
2)     Bagian posterior : bagian belakang tubuh (bokong merupakan bagian posterior dari abodemen)
3)      Bagian superior : bagian dari tubuh yang mengarah ke atau bagian yang tertinggi (kepala merupakan bagian superior dari leher).
4)     Bagian inferior : bagian dari tubuh yang menjauhi kepal dan mengarah ke bagian bawah tubuh (merupkan inferior dari leher)
5)     Bagian medial: bagian dari struktur tubuh yang terdekat dengan garis imajiner tubuh (hidung bagian medial dari mata)
6)      Lateral : mengarah kesamping, menjauhi garis imajiner tubuh (telinga merupakan bagian lateral dari mata)
7)     Proksimal : mengacu pada bagian suatu struktur yang mendekati garis tengah tubuh. Tungkai mendekatti titik asal titik perlekatan terdekat dengan trunkas. Siku bagian proksimal dari pergelangan tangan.
8)     Distal :paling jauh dengan garis tengah imajiner.
9)     Superfisal : bagian manapun yang dekat dengan permukaan tubuh (kulit merupakan superfisial dari otot).
10) Dalam berarti terletak dibagian internal, di dalam tubuh (usus halus terletak jauh lebih ke dalam tubuh dari otot-otot dan kulit abdominal)
e.       Rongga tubuh
Ruang bagian aksial tubuh yang berisi organ-organ atau visera internal. Ada 2 rongga utama :
1)      Rongga dorsal
Terletak dibagian posterior (dorsal)terbagi menjadi rongga kranial (dikelilingi tulang dan berisi otak) dan rongga spinal (vertebral : terbentuk dari susunan tulang belakang dan berisi medula spinallis).
2)     Rongga ventral
Terletak dibagian anterior (ventral) dan terbagi menjadi rongga thorak dan abdomen yang dipisahkan oleh diafragma.
Rongga thorak : rongga dada yang terbagi menjadi rongga pleural kanan dan kiri serta mediastinum.
Rongga abdominopeluis (peritoneal) : berisi visera abdomen dan bidang pelvis.
Rongga kecil : tambahan dibagian kepala yang meliputi rongga oral, rongga nasal, rongga telinga tengah dan rongga orbital untuk mata.
Regio abdomenpelvis : terdapat 9 regio yang digunakan dalam ilmu anatomi.
Regio umbilival, pusat abdomen
Regio epigarium : pada superior dan regio umbilikus.
Regio hipogastrium : dibagian inferior regio umbilikus.
Regio hipokondrium : kanan dan kiri berposisi lateral terhadap regio epigastium.
Regio tumbal : kanan dan kiri yang terletak lateral terhadap regio umbilikar.
Regio inguinalisasi (iliaka): kanan dan kiri yang terletak lateral dan regio hipogastrium.

The circulatory of Amphibi^


System peredaran darah pada amphibi dewasa agak bervariasi sebab beberapa spesies amphibi hidup di air selamanya dan beberapa lagi hidup di darat. Semua larva amphibi hidup secara akuatik, jadi bernapas dengan insang menyerupai ikan. Pada Anura (Katak dan kodok) keadaan ini tidak menetap karena lambat laun insang akan berdegenerasi (menyusut) dan alat pernapasan digannti dengan paru=paru. Proses tersebut berlangsung pada saat metamorphosis. Kulit amphibian juga dapat berperan sebagai alat tambahan pernapasan.
Dengan bergantinya insang dengan paru-paru terjadi pula perubahan pada berbagai organ, yaitu :
  1. Bentuk alat pernapasan.
  2. Pada ikan terdapat empat lengkung aorta yang mengalirkan darah dari jantung ke insang. Lengkung aorta ini juga terdapat pada larva amphibi. Pada saat terjadi pembentukan paru-paru, terbentuk cabang dari lengkung aorta belakang yang menuju ke paru-paru, fungsinya untuk mengalirkan darah ke paru-paru dari jantung yang disebut arteri pulmonalis.
  3. Selanjutnya dari paru-paru terdapat pembuluh menuju jantung yaitu, vena pulmonalis.
  4. Serambi (atrium) jantung terbagi atas dua ruang, ruang kiri dan ruang kanan. Serambi kanan mendapat aliran darah vena sedangkan serambi kiri menerima aliran darah arteri (kaya akan oksigen) daria paru-paru. Dalam keadaan demikian susunan peredaran darah amphibian menyerupai susunan peredaran ikan berparu-paru. Ventrikel belum terbagi menjadi dua ruang, namun memiliki katup spiral yang lebih baik daripada yang terdapat pada ikan berparu-paru. Katup ini nmencegah agar darah kaya oksigen dari atrium kiri dan diteruskan ke peredaran sistematik tidak terlalu tercampur dengan darah kurang oksigen (dan atrium kanan). Aliran darah yang kurang oksigen dari seluruh tubuh masuk ke bagian kanan jantung dan diteruskan ke paru-paru dan kulit. Jantung amphibi juga memiliki sinus venosus seperti pada ikan, untuk menampung darah dari ven. Meskipun hnaya satu ruang tetapi darah dari paru-paru dan dari bagian tubuh lain tidak tercampur. Jantung amphibi juga memiliki bulbus arteriosus atau truncus arteriosus seperti pada ikan. Fungsi bagian ini untuk memperhalus tekanan darah pada arteri.
  5. Insang yang tidak diperlukan lagi akan menciut dan akhirnya menghilang.
  6. Dengan lenyapnya insang, beberapa lengkung aorta yang mukan menjadi arteri leher (carotis) yang menuju ke kepala. Lengkung aorta nomor dua tetap berupa lengkung aorta. Lengkung aorta yang ketiga lenyap dan lengkung aorta ke empat menjadi arteri pulmocutaneus. Pembbuluh ini menuju daerah kulit, berfungsi membantu pernapasan amphibi.

Pada amphibi terdapat dua lengkung aorta yaitu lengkung aorta kiri dan lengkung aorta kanan. Dari setiap lengkung aorta keluar percabangan ke anggota badan depan, dinamakan arteri subclavia. Kedua lengkung aorta (kiri dan kanan) setelah melewati esofagus akan bergabung di bawah tulang belakang menjadi dorsal aorta dan mengalirkan darah ke tubuh bagian belakang. Setelah beredar ke berbagai bagian tubuh darah telah melepaskan oksigen ke jaringan, darah kembali ke jantung melalui dua vena, yaitu :
  1. Pembuluh vena belakang (vena cava posterior) yang mengalirkan darah dari tubuh bagian belakang.
  2. Pembuluh vena depan (vena cava anterior) kiri dan kanan, yang membawa darah dari tubuh bagian depan.
  
Struktur jantung katak. Darah kaya O2 dan kurang O2 terpisah karena atrium bersekat, memiliki katup spiral dan terdapat pemisah pada cabang aorta kanan dan kiri


Pola peredaran darah pada katak dewasa

The circulatory system of Pisces^

Pada ikan, jantung terdapat di belakang dan di bawah insang. Jantung ikan terdiri atas.
  1. Sebuah serambi (atrium) atau kamar muka dengan dinding yang tipis.
  2. Sebauah bilik (ventrikel) dengan dinding yang tebal. Di antara serambi dan bilik jantung terdapat katup, yaitu alat penutup dan pembuka agar darah dapat mengalir dari serambi ke bilik dan tidak sebaliknya. Dengan adanya katup maka darah dapat mengalir secara sinambung dan teratur.

Mekanisme
Darah dari pembuluh balik (vena) yang juga berisi darah vena dikumpulkan di sinus venosus, jaringan di sini memiliki daya denyut sendiri (pace maker). Dari ruang tersebut darah dipompakan ke atrium dan diteruskan ke ventrikel yang masing-masing hanya terdiri atas satu ruang, dari ventrikel diteruskan ke ruang terakhir yang disebut bulbus arteriosus atau conus arteriosus. Dari ruang ini darah ke ventral aorta yang sangat pendek. Selanjutnya terjadi percabangan yang masing-masing menuju kelengkung insang. . Di insang aorta bercabang menjadi arteri brankial dan akhirnya menjadi kapiler-kapiler (terjadi pertukaran gas yaitu pelepasan CO2 dan pengambilan O2 dari air. Dari kapiler insang darah mengalir ke aorta dorsal, kemudian ke kapiler seluruh tubuh untuk memberikan O2 dan sari makanan serta mengikat CO2 . Selanjutnya darah kembali ke jantung melalui vena kardinalis anterior dan vena kardinalis posterior.
Jantung ikan menerima dan memompa darah yang kurang mengandung oksigen ( zat asam, O2) atau banyak mengandung karbondioksida (zat asam arang, CO2) atau disebut juga darah vena. Ini berarti ventral aorta pada ikan, pembuluh yang keluar dari bulbus atau conus mengalirkan darah vena. Terjadi pertukaran gas pernapasan di insang, sehingga aliran yang keluar dari insang menjadi darah arteri (kaya akan O2). Pada ikan aliran yang keluar dari insang diteruskan ke selurh bagian tubuh.

Terdapat perbedaan sedikit pada aliran darah ikan berparu-paru. Aliran yang menuju ke paru-paru berasal dari insang, sehingga sebenarnya merupakan aliran darah arteri. Atrium pada ikan berparu-paru sudah memiliki sekat sehingga atrium terdiri dari dua ruang. Namun sekat pemisah pada ventrikel belum sempurna sehingga masih dapat dikatakan satu ruang. Bagaimanapun aliran darah dari atrium kiri dan kanan tidak tercampur sempurna karena dipisah oleh semacam katup spiral.
Darah vena dari berbagai bagian tubuh akan kembali ke jantung melalui tiga jalur yaitu :
  1. Melalui hati (liver); pembuluh yang melalui hati berasal dari dinding usus. Pada dinding usus terserap zat makanan. Sebagian zat makanan ini disimpan di hati.
  2. Melalui ginjal; di ginjal, darah dibersihkan dari berbagai senyawa hasil metabolisme yang tidak diperlukan dan harus dibuang.
  3. Lewat pembuluh lain yang bukan berasal dari hati atau ginjal. Aliran ini berasal dari bagian depan tubuh (kepala).

Fungsi aliran darah
Sistem peredaran darah pada ikan terdiri dari: jantung beruang dua, yaitu sebuah bilik (ventrikel) dan sebuah serambi (antrium). Jantung terletak dibawah faring di dalam rongga parikambium, yaitu bagian dari rongga tubuh yang terletak di anterior (muka).  Fungsi jantung memompa darah.  Selain itu, terdapat organ sinus venosus, yaitu struktur penghubung berupa rongga yang menerima darah dari vena dan terbuka di ruang depan jantung.

Fungsi darah
  1. Mengedarkan suplai makanan ke sel-sel tubuh.
  2. Membawa oksigen ke jaringan-jaringan tubuh.
Sistematika peredaran darah ikan

The digestive system of Aves^

paruh-rongga mulur -esofagus -tembolok -lambung kelenjar -lambung pengunyah -usus halus -usus besar -rectum -anus

Mekanisme
Burung mengambil makanan dengan menggunakan paruh, paruh tersebut tidak mempunyai gigi namun, paruh tersebut sangat kuat, jadi cukup membantu untuk merobek makanannya. Namun peruh tidakberfungsi sebagai pengunyah. Dari paruh, makanan tersebut akan masuk ke rongga mulut yang mempunyai lidah yang kaku, kecil dan runcing yang dilapisi zat tanduk. Kemudian makanan akan masuk ke esofagus yang dibantu dengan gerakan peristaltic, pada ujung peristaltic terdapat pelebaran tembolok yang berfungsi sebagai tempat penyimpanan makanan untuk sementara waktu. Setelah itu, makanan akan masuk ke dalam lambung kelenjar yang berisi enzim-enzim pencernaan. Setelah makanan tersebut sudah mulai tercerna, makanan tersebut akan masuk ke lambung pengunyah, di sini makanan akan dicampur oleh batu-batu kerikil yang sengaja dimakan oleh burung untuk membantu proses pencernaannya, karena makanan tersebut tidak dihaluskan terlebih dahulu oleh gigi. Dan di dalam lambung tersebut proses pencernaannya juga dibantu oleh otot dinding lambung yang kuat. Makanan yang sudah halus tersebut akan masuk ke dalam usus halus untuk proses pencernaan sari makanan terbesar. Setelah itu akan dialirkan ke usus besar untuk pembentukan feses dan penyerapan air pada sisa makanan tersebut. Dan sisa tersebut akan dikeluarkan melalui kloaka.